Karena kucing adalah hewan teritorial, apa pun yang dapat mengganggu wilayahnya (kedatangan pendatang baru, mebel baru, pergantian tempat dari barang-barang miliknya, dll..). bisa menjadi sumber kecemasan baginya dan kadang-kadang masalah perilaku.
Jika kamu berpikir kehidupan kucing adalah cuma tidur, berburu, dan makan, kamu salah ! 🙂 Dia juga menghabiskan waktunya “mengelilingi wilayahnya” untuk meninggalkan bekas (cakar dan bau) yang ditujukan ke kucing lain agar mereka tahu bahwa area itu sudah ditempati.
Jika kucing mungkin mentolerir kalau kucing lain hanya melewati wilayahnya – misalnya, di area tertentu di taman jika kamu tinggal di rumah dengan taman – tetapi beberapa area dilarang dilewati : misalnya tempat dimana kucing biasa tidur dan beristirahat. Untuk menunjukkan bahwa kucing lain tidak diperbolehkan masuk, kucing akan meninggalkan tanda cakar vertikal, yang dipelihara secara teratur.
Kucing kamu membuat kamu pusing
Jika kamu melihat kucing kamu buang air kecil di luar kotak pasirnya, sambil berdiri dan meninggalkan bekas kencing pada tembok atau pada kaki mebel, jangan mengira dia sudah gila 🙂 Dia hanya menandai wilayahnya yang dia anggap terancam !Â
Jangan cepat marah jika kucing kamu mulai mencakar mebel, pintu atau lemari dan tidak menggunakan lagi tiang garukannya. Alasannya sama : menandakan wilayah.
Menghadapi tanda-tanda teritorial yang berlebihan itu, saran dari dokter hewan sangat disarankan untuk membantu kamu memahami apa yang memicunya.Â
Untuk mengurangi masalah penandaan itu, kamu bisa menyemprotkan feromon buatan ke kucing kamu agar dia bisa lebih tenang, atau mengurung Si Kitty di dalam kandang yang cukup besar selama beberapa hari.
Kucing kamu membuat dirinya sakit
Kalau kucing lagi stress, dia mulai menjilati diri sendiri secara kompulsif, sampai bulunya rontok di semua daerah yang terjangkau oleh lidahnya (kecuali kepala dan punggung).Â
Parahnya mereka bisa memutilasi cakarnya atau jari kaki mereka. Ataupun mereka bisa menderita bulimia dan terkadang bahkan sampai mencuri makanan dari lemari.
Di sini sekali lagi, bantuan dokter hewan seringkali diperlukan untuk memahami apa yang memicu kecemasan itu: terkadang fakta sederhana seperti pemindahan mebel perabot atau mengganti tempat makanannya !
HORMATI KEBUTUHAN FISIOLOGIS MEREKA
Jika kucing kucing kamu menjadi agresif, tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu, secara tidak langsung, adalah penyebab gangguan perilaku Si Kitty. Misalnya, kamu memberikan makan ke kucing kamu hanya satu atau dua kali sehari, padahal dia harus selalu disediakan makanan sepanjang hari. Jadi jangan kaget bila dia melompat dan mencakar kamu saat kamu pulang kerja: lapar, mengawasi mangsa selama berjam-jam, dia melompat pada “hal” pertama yang bergerak dalam rumah, yaitu, kamu ! 🙂